Sabtu, 24 Desember 2011

remaja

Katanya sih, masa muda adalah masanya bercinta. Gonta-ganti pacar buat tambah pengalaman. Waduh, asik bener kalau begitu! Tapi apa iya dengan gonta-ganti pacar kita dapat merasakan cinta yang sesungguhnya? Sobat muda dah kenalan belum sama si ‘cinta’? Kalau belum, kita kenalan dulu yuk.

Kenalan dengan si ‘cinta’

Apa sih arti cinta? Kadang kita juga bingung untuk mengartikan arti cinta. Mm.. jadi ingat sama lagunya Snada nih yang judulnya Arti Cinta.

Ingin kukatakan arti cinta kepadamu dinda Agar kau mengerti arti sesungguhnya.. Tak akan terlena, dan terbawa harumnya bunga asmara Yang akan membuat dirimu sengsara.. (Snada- Arti Cinta)

Heu.. heu.. Lanjutin sendiri deh lagunya.. Kita semua tentu sepakat bukan, bahwa cinta merupakan salah satu emosi yang ada dalam diri manusia. Definisi cinta menurut para ahli sampai saat ini tidak ada yang pasti. Tapi secara umum cinta diartikan sebagai ungkapan perasaan yang paling mendalam dari seseorang terhadap sebuah objek, manusia atau lainnya yang memiliki nilai yang sangat istimewa. Tidak hanya mengandung perasaan sayang, tetapi perasaan lain yang mengikat. Makanya, merasakan cinta pasti ga jauh-jauh dari perasaan cemburu. Iya kan?!

Apakah cinta membuat kita bahagia? Tentu saja. Gimana nggak bahagia coba, jika kita disayangi, dipercaya, dihormati dan diberi penghargaan-penghargaan lain. Mm.. tapi kalau cinta harusnya bikin orang bahagia, kenapa gak sedikit ya orang yang menderita gara-gara cinta? Duh, jangan salahin si ‘cinta’ dong.. Itu sih salah orang yang mengaplikasikan si ‘cinta’ itu sendiri. Risma At-Tarbiyah Smanker 05 Mei jam 13:34 Balas Katanya sih, masa muda adalah masanya bercinta. Gonta-ganti pacar buat tambah pengalaman. Waduh, asik bener kalau begitu! Tapi apa iya dengan gonta-ganti pacar kita dapat merasakan cinta yang sesungguhnya? Sobat muda dah kenalan belum sama si ‘cinta’? Kalau belum, kita kenalan dulu yuk.

Kenalan dengan si ‘cinta’

Apa sih arti cinta? Kadang kita juga bingung untuk mengartikan arti cinta. Mm.. jadi ingat sama lagunya Snada nih yang judulnya Arti Cinta.

Ingin kukatakan arti cinta kepadamu dinda Agar kau mengerti arti sesungguhnya.. Tak akan terlena, dan terbawa harumnya bunga asmara Yang akan membuat dirimu sengsara.. (Snada- Arti Cinta)

Heu.. heu.. Lanjutin sendiri deh lagunya.. Kita semua tentu sepakat bukan, bahwa cinta merupakan salah satu emosi yang ada dalam diri manusia. Definisi cinta menurut para ahli sampai saat ini tidak ada yang pasti. Tapi secara umum cinta diartikan sebagai ungkapan perasaan yang paling mendalam dari seseorang terhadap sebuah objek, manusia atau lainnya yang memiliki nilai yang sangat istimewa. Tidak hanya mengandung perasaan sayang, tetapi perasaan lain yang mengikat. Makanya, merasakan cinta pasti ga jauh-jauh dari perasaan cemburu. Iya kan?!

Apakah cinta membuat kita bahagia? Tentu saja. Gimana nggak bahagia coba, jika kita disayangi, dipercaya, dihormati dan diberi penghargaan-penghargaan lain. Mm.. tapi kalau cinta harusnya bikin orang bahagia, kenapa gak sedikit ya orang yang menderita gara-gara cinta? Duh, jangan salahin si ‘cinta’ dong.. Itu sih salah orang yang mengaplikasikan si ‘cinta’ itu sendiri.

Cinta Harus Dibuktikan

Cinta itu memang harus dibuktikan, bahkan dengan pengorbanan. Bukan hanya dengan lafal saja. Rasa cinta yang sangat besar yang dimiliki orang tua kepada anaknya saja harus diuji dengan keyakinan mahabbatulloh. Yaitu ketika nabi Ibrohim disuruh Alloh untuk menyembelih putra terkasihnya, Ismail. Bukankah itu bentuk pembuktian cinta yang besar terhadap Alloh?

Cinta, tentu harus ada tindakan nyata untuk membuktikan dan menguji seberapa besar rasa cinta yang ada. Contoh nyatanya nih, kalau si Ari memiliki rasa sayang kepada sahabatnya, tentu dia akan membuktikannya dengan berbuat baik seperti memberi perhatian, menjaga perasaan, dan menolong sahabatnya jika sedang kesusahan. Tidak jauh beda dengan Nia yang mencintai adiknya, tentu dia akan menyayangi, mengasihi, dan memberi bantuan apapun semampunya untuk membantu adik kandung yang dia cintai. Nah kalau kasusnya seperti Irwan yang ingin membuktikan rasa cintanya kepada Risa sang pujaan hati, bagaimana tuh? Apakah cintanya harus dibuktikan juga? Tentu saja, yaitu dengan menjaganya. Irwan tidak boleh mendekati Risa dengan alasan cinta, tidak boleh menjadikannya pacar, bahkan menyentuh pun jangan. Why? Karena cinta itu menjaga. Menjaga kesucian orang yang dicintainya. Kalau Irwan memacari Risa, ya berarti dia gak benar-benar cinta sama Risa. Irwan sudah ingin mencoba berdekatan dengan Risa tanpa alasan yang syar’i. Cowok kalo beraninya cuma pacaran, itu namanya masih kecil. Masa masih kecil udah pacaran. Huh! Kalo cowok yang udah dewasa, pasti dia nggak berani pacaran, tapi langsung datang ke ortu si cewek dan ngelamar. Married deh. Selain menunjukkan tanggung jawab, cowok dewasa tahu kalo pacaran cuma ajang tipuan dan aktivitas berlumur dosa.

Kembali kepada kisah nabi Ibrohim tadi, bahwa sesungguhnya tidak boleh ada kecintaan lain yang menandingi rasa cinta kita kepada Alloh. Lha, seorang nabi aja masih harus dibuktikan rasa cintanya kepada Alloh, apalagi kita nih manusia biasa-biasa aja. Padahalkan nabi Ibrohim mencintai anaknya, anak kandung lho, yang memang harusnya disayangi. Itu masih tidak boleh melebihi rasa cinta kepada Alloh. Bayangkan, pembuktiannya ga tanggung-tanggung. Nabi Ibrohim disuruh Alloh menyembeli Ismail. Waduh.. bagaimana kalau di bandingkan dengan kasus si Irwan tadi yang mencintai si Risa. Saudara juga bukan, dah berani pengen deket-deketan. Bukan muhrim, non! Lalu bagaimana ingin membuktikan rasa cinta yang lebih besar kepada Alloh kalau mereka berpacaran. Oh, no..!!



Are you moslem? Kok pacaran sih…

Hikmah terbesar dari peristiwa Ibrohim dan Ismail adalah mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada cinta yang lebih besar selain cinta kepada Alloh. Cinta kepada Robb, harus kita utamakan. Kalau kamu membicarakan cinta kepada lawan jenis, itu bukan cinta sejati. Cinta kepada negara, itu juga bukan cinta sejati. Tapi cinta kepada Alloh, berarti mengeluarkan segenap daya upaya yang kita miliki, seluruh semangat kita dan akal budi kita agar memuliakan Alloh di pelataran bumi ini.

Eits, tapi tenang dulu sobat muda. Kita gak akan marah-marahin kamu yang pacaran kok, tapi hanya ingin mengajak kita bareng-bareng belajar jadi bener. Jadi tenang aja, ok. Kamu baca dulu bulletin ini sampai tuntas…

Mungkin, kebanyakan dari kamu masih kepingin protes ya kalau dilarang pacaran. Duh, anak risma ini gimana sih. Zaman gini dilarang pacaran, kuno banget deh! Hm.. ok kalau begitu, sekarang kita tanya kamu deh, kenapa harus pacaran? Pacaran itu biar gak kuper, biar gak dibilang nggak laku, biar ada cowok yang sayang ama kita, biar semangat belajar, biar nggak malu dengan teman-teman yang pada umumnya punya pacar, mm…sekedar pingin tau aja sih gimana rasanya pacaran itu.

Wah, ternyata kalian cukup pandai beralasan juga rupanya. Ok deh sekarang kita kaji arti pacaran itu sendiri. Pacaran, adalah aktivitas yang dilakukan berdua dengan sang kekasih sebelum menikah. Aktivitas atau kegiatan ini bisa bermacam-macam bentuknya. Bisa nonton bareng, makan bakso berdua, jalan berdua atau belajar bersama. Tapi kegiatan terakhir ini kayaknya banyak yang gak jadi belajarnya deh.. karena pada sibuk mandangin gebetan masing-masing. Iya apa iya? Hayo.. ada yang bisa jawab ga?

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka tidak boleh baginya berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita, sedangkan wanita itu tidak bersama mahromnya. Karena sesungguhnya yang ketiga di antara mereka adalah setan”

(HR Ahmad)

Ketika Harus Memilih; Pacaran atau Jomblo

Bandingkan antara orang yang pacaran dengan yang jomblo alias tidak pacaran. Dari segi duniawinya aja dah untung. Orang yang gak punya pacar lebih terjaga ekonominya, karena ga nraktir si doi mulu. Hehe.. Dah gitu, kita juga freedom alias bebas. Gak terikat dengan ikatan yang gak jelas. Lho, ko gak jelas sih? Tentu gak jelas dong. Belum tentu kan yang jadi pacar itu yang nantinya bakal jadi suami/istri kita. Hm.. jadi jomblo juga bisa jadi lebih fokus pada pekerjaan. Gak melulu mikirin si dia yang belum tentu mikirin kamu. Dan yang lebih manfaat lagi, dengan jomblo kita terjaga dari hal-hal yang berbau maksiat.

Jangan pernah takut diolok teman sebagai jomblo. Jangan pernah malu disebut nggak laku. Di saat teman-teman pada risih dengan status jomblo, kamu malah bisa bangga menyandang gelar itu. Kalau kamu orang yang pinter nih, ada atau tidaknya yang mau denganmu nggak bakal kamu ambil pusing. Mikirin rumus fisika aja dah pusing, ngapain juga mikirin pacar. Pacaran adalah sesuatu yang nggak penting. Selain ngabisin waktu dan energi, yang pasti menguras konsentrasi dan emosi. Kalau sudah saatnya untuk menikah, baru deh mikirin pasangan hidup. Pasangan hidup lho, bukan pacar. Dan itu juga tidak melewati proses pacaran, tetapi ta’aruf alias langsung menuju pernikahan.

Kalau kamu seorang perempuan, jangan mau dipacarin. Kesannya tuh jadi cewek gampangan. Gampang aja dibohongin, gampang diboncengin, gampang dijamah, dan gampang-gampang yang lain deh. Ih…nggak asyik banget kan! Toh, nantinya para cowok itu juga bakal males sama cewek beginian, karena udah tahu ‘dalemnya’. Laki-laki kan pinginnya dapat perempuan baik-baik. Coba aja deh kalau kamu beli baju, kamu pilih baju yang ada dipajangan atau pilih yang ada di dalam etalase dan masih rapi dalam kemasan plastik? Kalau selera kamu bagus sih pasti pilih yang masih di etalase dan masih bagus terbungkus plastik. Nah, sekarang pilih mana antara perempuan yang rapi berjilbab yang auratnya tertutup semua, dengan perempuan yang sering buka-bukaan sehingga kita gak aneh lagi liat lekuk tubuhnya. Duh, kasihan banget deh.. jangan mau ya jadi perempuan yang seperti itu. Jelas kesannya tuh murahan.

Terlepas apa motivasi kamu untuk jadi jomblo, yang pasti kamu kudu punya patokan atau standar tersendiri untuk urusan kehormatan. Kamu nggak mau pacaran karena pacaran itu dosa. Kamu memilih jomblo karena itu berpahala dan jauh dari maksiat. Kamu tetap keukeuh pada pendirian karena remaja muslim itu adalah seorang yang punya prinsip. Itu artinya, kamu selalu punya harga diri atas prinsip yang kamu pegang teguh. Keren khan?

Intinya, predikat jomblo jauh lebih mulia kalau kamu menghindari pacaran karena takut dosa. Menjadi jomblo jauh lebih bermartabat kalo itu diniatkan menjauhi maksiat. Menjadi jomblo sama dengan sholeh/sholihah kalo itu diniatkan karena Alloh semata. Bukankah hidup ini cuma sementara? Jadi rugi banget kalo hidup sekali dan itu nggak dibikin berarti. Sekarang, kalau ada yang masih usil dengan predikat jomblo kamu, bilang aja…. Jomblo, so what gitu lho..!

Senin, 19 Desember 2011

biarkan cinta tumbuh di hati

Indie selalu bersikap cuek dan jaim bila melihat Bamby yang sikapnya sedikit pemalu, cuek, tapi manis. Dia bisa dibilang cowok kategori idaman di sekolah. Dalam sikapnya yang jaim, hati Indie selalu berbunga-bunga bila melihat si Bamby. Ya, itulah Indie, si miss jaim yang sok bete plus nyebelin.
“Guys...tau gak? Kalo si Bamby yang mantannya lo itu In, udah putus sama adik kelas kita itu, siapa lagi kalo bukan Chelsae yang sedikit keturun bule itu”. Dengan terengah-engah dan melirik Indie, Indie pun menjelaskan dengan jaim. ”Emangnya gue pikirin, dia putus atau nggak, nggak penting banget deh!! Ya nggak sobat, EGP, Emang gue pikirin gitu loch? ha ha ha...”, tawanya bersama Maya dan Dewi.
“Jangan sok munafik deh In, padahal lo senangkan Bamby putus ama Chelsea?” cetus Aysi kesal.
“Ay, nggak mungkin gue senang atau suka sama Bemby, dia itu kan kurus, tinggi, culun lagi, trus jelek, idiiih... amit-amit deh gue suka lagi sama dia, gue benci sama dia“, kata Indie dengan pedenya dan sedikit emosi.
“Duuuh...lo itu gimana sih In, belum tentukan Bemby putus sama Chelsea trus dia mau balikan sama lo lagi, paling dia tambah bete lihat lo, jangan sok jaim deh lo!” cetusnya sambil tersenyum.
Bel berbunyi dan tidak ada lagi di luar kelas dan melanjutkan pelajaran, dan tidak terasa bel istirahat pun berbunyi. Indie duduk sendiri dan tiba-tiba Indie mendengar suara teriakan dari kejauhan sana memanggilnya.
“In, Indie!!” Indie pun spontan terkejut ternyata memanggil dirinya. Indie segera melihat ke samping kiri, ”gila In, gila!!“ ucap Maya sambil terengah-engah.
”Kenapa May?” tanya Indie heran. ”Sini ...lihat tu si Bamby main basket, keren benget ya?“ kata Maya antusias.
Mata Indie langsung tertuju ke lapangan basket dan terpaku pada sosok Bamby yang sedang menribble bola dan melakukan shoot tiga kali dengan pasti, Indiepun tersadar dari tatapan matanya, langsung menggantikan sosok dirinya yang jaim.
“Ooh”, ucap Indie datar dan bersikap secuek muingkin.
”In, lo beneran nggak suka sama Bamby. Dia itukan keren trus pintar lagi!” puji Maya geram.
“Emang gue harus suka sama Bemby?” katanya sinis.
Di antara percakapan itu, Mery datang dan memotong pembicaraan mereka. ”Heeyberdua aja nich, ikutan dong! Oya, aku suntuk nich?”. ”Lalu”? tanya Indie singkat. ”Ya seperi biasa, main tebak-tebakan, harus mau ya... ya... ya...?” paksa Mery kepada Maya dan Indie.
”Kenapa anjing kalau di panggil selalu menggoyangkan ekornya?” tanya Mery kepada Maya dan Indie. Indie pun langsung menjawab, ”ya iyalah, nggak mungkinkan kepalanya yang goyang-goyang, ntar disangka anjing gaul, ajep-ajep lagi”.
“Salah!!!” ucap Maya singkat.
”Loh kok gitu, kan benar May?” balas Indie protes. ”Indie, ini kan teka teki gue, jadi terserah gue dong mana yang benar atau salah, gimana sih?” jawabnya sedikit dingin.
”Nah sekarang giliran lo May?” ucap Indie.
”Kalau gue sih, ya nggak mungkin anjing dipanggil, perutnya yang goyang, berarti anjing kelaparan (Busung Lapar” jawabnya cetus.
Indie, Maya dan Mery tertawa dan Mery pun menjawabnya.”Lo..lo pada begok yah? Karena kalo anjingnya goyang pinggul ntar di kira Inul, ha..ha..!!” tawanya bersama Maya dan Indie.
”Uuuh...payah lo Mer? udahan yuk, mendingan kita masuk kelas, lagian permainan basketnya pun selesai”, ajak Maya. Mereka pun langsung masuk dan meninggalkan tempat itu.
Permainanpun tampak selesai, Bemby lewat di depan kelas Indie, namun semua berjalan dengan lancar. Bel pulangpun berbunyi. Indie dan temannya berjalan menuju puntu gerbang dan tiba-tiba Bamby datang menghalang langkah mereka dan berhenti tepat di depan mereka. Mereka terdiam dan Bamby pun berkata, ”kenapa lo tadi lihat-lihat gue, sewaktu gue main basket? Naksir ya sama gue?” tanya Bemby denang penuh canda, dan langsung membelokkan motornya dan meninggalkan mereka.
Maya, Indie dan Mery sontak saling berhadapan dan langsung meledek Indie. ”Ooo...kamu katehuan liatin Bamby lagi main basket, ha.. ha..”, Maya bernyanyi dengan suara sedikit palles dan semuanya tertawa. Indie langsung memotong sendirannya itu. ”Duuh..lo nggak usah nyanyi deh May, palles suara lo tu didengar, jadi mending lo diam aja, tau!!”.
“Ketemu di jalan sambil minum jamu, kacian deh kamu,” ledek si Aysi kepada Indie.
”Aduh..kalian ini selalu dan selalu saja meledek Indie, mendingan lo.. lo.. semua main tebak-tebakkan sama gue,pasti ggak bakalan bete”. Saran Mery yang semangat, merekapun tanpa pikir panjang langsung main tebak-tebakkan sambil jalan menuju ke rumah mereka masing-masing. Mery pun memberi pertanyaan di sepanjang jalan. ”Ni ya, kenapa tukang bakso kalo dangang suka mukul piringnya?” Aysi tidak mau kalah, langsung menjawab.
“Ya iyalah, nggak mungkin kan dia mukulin bedug, ntar di sangka lebaran lagi”, jawab Indie.
”Nah itu baru benar, tumben lo bisa jawab teka teki gue? Biasanya ngelantur”, pujinya sedikit heran.
”Ya suka-suka gue dong yang jawabkan gue bukan lo, gimana sih, secara?” ucapnya cetus. Mery, Maya dan Aysi langsung tersenyum. Mayapun ngeledek Indie, ”ya iyalah Indie nyambung soalnya udah kalah sama Bemby, sok jaim, duh kacian sohib kita ni ha..ha..!” tawanya Mery dan Aysi.
Keesokkan harinya di sekolah Aysi lewat di depan kelas Bamby dan Bamby pun memanggil Aysi. ”Aysi, gue mau ngomong ama kamu, si Indie itu sudah punya coeok baru ya?”, tanya Bamby sedikit ragu.
”Ee..kayaknya nggak tau tuh.. emang kenapa Bam? Lo suka ya sama dia lagi?”, tanyanya ingin tau.
“Eem, sebenarnya iya, gue suka sama dia, tapi gue ragu, ntar dia nolak gue, karena dulu gue pernah nyakitin hatinya. Lo mau ggak nolongin gue untuk bisa balikan lagi dengan Indie”, ungkap Bamby serius.
”Nggak pasti ya bisa bantu lo, masalahnya Indie itu sok jaim , tapi lo cowok yang jentelmen, gimana sih?”, singgung Aysi dan langsung meninggalkan Bamby, sementara Bamby hanya terdiam dan malu. Aysipun ke kelas dan menyamperin Indie yang lagi melamun dan mengejutkannya. ”Eh..elo Ay, ngejutin aja!!”, ucapnya sinis.
”Maap deh maap, abisnya sih, pag-pagi buta gini lo melamun, ntar kesambet lo!”, ucapnya ledekin Indie dan sambil tersemyum.
”Ee..iya gue lupa, In, sebenarnya Bamby suka sama lo lagi, apa lo bakalan terima dia?” tanya Aysi serius.
“Eee.. iya nggaklah. Gue ggak bakalan terima dia, tau sendirilah dia itu kan? Ay, maksud lo apaan sih? Lo itu bukan kasih saran ke gue, tapi lo?”, sambil menangis dan menahan emosinya dan meninggalkan Aysi. Aysi tidak sempat mengejar Indie dan berbicara sebentar. ”In, lo jangan salah paham dulu, maksud gue itu, gue nggak mau lo disakitin sama Bamby, ntar mentang-mentang dia abang kelas kita, dia seenaknya nyakitin lo, mempermainkan lo sesuka hatinya aja”, jelas Aysi kepada Indie.
Love Miss Jaim
Indie pun hanya terdiam dan menahan tangisannya dan melepaskan tangannnya dari Aysi. Mery dan Maya pun mendatangi Aysi.
”Lo apain Indie Ay, kok tampang Indie sedih dan muram begitu setelah ngomong sama lo tadi,” tanya Maya dan Meri.
”Ya habisnya gue kesal banget sama dia, gue udah tau kok kalau Indie tadi itu tersinggung dan dia juga pernah bilang ke gue kalau dia benci, nggak suka sama Bamby yang katanya jelek, culun, kurus tinggi”, aku Aysi.
Sambil mengahapus air mata Indie dan teman-temannya berjalan ke kelas. Tanpa disadari teman-teman Indie dan teman-teman Bamby asik bercakap-cakap di depan kelas Indie. Sebelum Indie tambah malu, Indie pun mengambil jalan mundur tujuh langkah, sewaktu Indie melangkah tiba-tiba seseorang memegang bahunya dan Indie pun terkejut dan langsung berbalik arah. Ternyata yang memegang bahunya adalah Bamby. Indie bingung dan pura-pura mengaruk kepalanya dan berkata dalam hati ”duh kenapa tambah gawat aja ini? mimpi apa ya gue tadi malam?”.
Tanpa pikir panjang Indie berlari dan cengar cengir, spontan Bamby memanggil Indie, ”Indie tunggu dulu”. Indie pun balik ke tempat tadi, ”ada apa?” dengan muka jaim dan sedikit grogi.
”Ee..gue udah tau kok semua sikap lo ke gue,” ucapnya salah tingkah.
”Ee.. beb... emmm kita basic to basic aja? sorry banget gue udah?” ungkap Indie sedikit kacau (berkata) terbata-bata dan Bamby pun memotong pembicaraan Indie dan menggodanya. ”Mau jadi Miss jaim lagi nih ceritanya?
“What?” jawab Indie memalingkan mukanya.
”Gue tunggu ya di gerbang, Bye miss jaim”, kata Bamby dengan ceria sambil melambaikan tangannya dan mengedipkan matanya. Dalam hati Bamby mengatakan” peaces.. peaces...” sambil mengacungkan jari lima tangannnya. Indie pun berdiri terpaku menatap punggung Bemby yang semakin jauh. ”Ini bukan mimpi kan? Bamby dia....? sambil tersenyum dan melanjutkan langhkahnya menuju kelas dan tidak berhenti tersenyum, merasa keajaiban ini. ”Terima kasih tuhan”, ungkap Indie dalam hati.